cara mendesain pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka

administrator Juni 25, 2023

Kurikulum merdeka adalah salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan visi merdeka belajar yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan kreativitas kepada peserta didik, guru, dan satuan pendidikan dalam proses pembelajaran. Kurikulum merdeka mengedepankan prinsip-prinsip relevansi, fleksibilitas, dan diversitas dalam menentukan isi, metode, media, dan penilaian pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik.

Namun, tidak semua guru tahu bagaimana cara mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru adalah bagaimana memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari peserta didik yang memiliki latar belakang, minat, bakat, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Bagaimana guru dapat memberikan pelayanan yang adil dan optimal kepada setiap peserta didik tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di benak para guru yang ingin menerapkan kurikulum merdeka.

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan mudah tentang cara mendesain pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka. Pembelajaran berdifrensiasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar individual peserta didik dengan memperhatikan kesiapan belajar (readiness), minat belajar (interest), dan profil belajar (learning profile) mereka. Kami juga akan memberikan tanya jawab seputar pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka yang sering diajukan oleh para guru. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin mendesain pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka.

Pengertian Pembelajaran Berdifrensiasi

Sebelum membahas cara mendesain pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka, kita harus terlebih dahulu memahami pengertian dari istilah tersebut. Berikut adalah penjelasannya:

Pembelajaran berdifrensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar individual peserta didik dengan memberikan variasi dalam hal konten (apa yang dipelajari), proses (bagaimana dipelajari), dan produk (bagaimana menunjukkan hasil belajar). Pembelajaran berdifrensiasi didasarkan pada asumsi bahwa peserta didik memiliki perbedaan dalam hal kesiapan belajar (tingkat kemampuan atau pengetahuan awal), minat belajar (kesukaan atau ketertarikan terhadap topik atau aktivitas tertentu), dan profil belajar (gaya atau preferensi belajar). Pembelajaran berdifrensiasi bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan potensi dan kecepatan belajar mereka masing-masing.

Cara Mendesain Pembelajaran Berdifrensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Setelah memahami pengertian dari pembelajaran berdifrensiasi, kita dapat melihat cara mendesainnya dalam kurikulum merdeka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita ikuti:

    1. Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik.
      Langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik untuk setiap materi atau topik yang akan diajarkan. Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum merdeka. Tujuan pembelajaran juga harus dapat diukur dan dievaluasi dengan menggunakan indikator pencapaian kompetensi. Tujuan pembelajaran harus dikomunikasikan kepada peserta didik sejak awal pembelajaran agar mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
    2. Mengidentifikasi kebutuhan belajar individual peserta didik.
      Langkah kedua yang harus dilakukan oleh guru adalah mengidentifikasi kebutuhan belajar individual peserta didik dengan memperhatikan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar mereka. Kesiapan belajar berhubungan dengan tingkat kemampuan atau pengetahuan awal peserta didik terhadap materi atau topik yang akan dipelajari. Minat belajar berhubungan dengan kesukaan atau ketertarikan peserta didik terhadap materi atau topik yang akan dipelajari. Profil belajar berhubungan dengan gaya atau preferensi peserta didik dalam belajar, misalnya visual, auditori, kinestetik, atau campuran. Guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar individual peserta didik dengan menggunakan berbagai cara, seperti wawancara, observasi, tes diagnostik, angket, portofolio, atau lainnya.
    3. Menyusun rencana pembelajaran berdifrensiasi.
      Langkah ketiga yang harus dilakukan oleh guru adalah menyusun rencana pembelajaran berdifrensiasi dengan memberikan variasi dalam hal konten, proses, dan produk pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar individual peserta didik. Variasi konten berarti guru dapat menyesuaikan materi atau sumber belajar yang digunakan sesuai dengan kesiapan belajar peserta didik. Misalnya, guru dapat memberikan materi yang lebih sederhana atau lebih kompleks, lebih sedikit atau lebih banyak, lebih konkret atau lebih abstrak, lebih umum atau lebih spesifik, lebih terstruktur atau lebih terbuka, dan lainnya. Variasi proses berarti guru dapat menyesuaikan metode atau aktivitas belajar yang digunakan sesuai dengan minat belajar peserta didik. Misalnya, guru dapat memberikan pilihan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri atau berkelompok, menggunakan media cetak atau digital, melakukan diskusi atau presentasi, melakukan eksperimen atau simulasi, dan lainnya. Variasi produk berarti guru dapat menyesuaikan cara atau alat penilaian yang digunakan sesuai dengan profil belajar peserta didik. Misalnya, guru dapat memberikan pilihan kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil belajar mereka melalui tes tertulis atau lisan, laporan atau makalah, poster atau video, portofolio atau proyek, dan lainnya.
    4. Melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran berdifrensiasi.
      Langkah keempat yang harus dilakukan oleh guru adalah melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran berdifrensiasi sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru harus memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru juga harus melakukan penilaian secara berkelanjutan untuk memantau perkembangan dan hasil belajar peserta didik. Guru dapat menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti tes formatif atau sumatif, observasi, wawancara, rubrik, checklist, self-assessment, peer-assessment, atau lainnya. Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan bimbingan yang diperlukan kepada peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mereka.
    5. </ol Pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka adalah salah satu cara untuk memberikan pelayanan yang adil dan optimal kepada setiap peserta didik tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran. Pembelajaran berdifrensiasi dapat membantu peserta didik untuk merasa dihargai, termotivasi, dan berprestasi sesuai dengan potensi dan kecepatan belajar mereka masing-masing.

Baca Juga  cara membaca Lafal atau Bacaan Barakallahu Laka Wa Baarakaa Alaika Wa Jamaa Bainakumaa Fii Khoir Arab

Alternatif Pembelajaran Berdifrensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Selain pembelajaran berdifrensiasi, ada juga beberapa alternatif pembelajaran lain yang dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar individual peserta didik dalam kurikulum merdeka. Berikut adalah beberapa alternatif tersebut:

      • Pembelajaran individualisasi. Pembelajaran individualisasi adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar masing-masing peserta didik secara individu. Pembelajaran individualisasi memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, tingkat kesulitan, dan gaya belajar mereka sendiri. Pembelajaran individualisasi dapat dilakukan dengan menggunakan modul belajar, bahan ajar mandiri, program komputer, atau tutor sebaya.
      • Pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan prinsip-prinsip kerjasama, saling ketergantungan, tanggung jawab individu, interaksi positif, dan evaluasi kelompok. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, pemecahan masalah, dan pemahaman materi peserta didik. Pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik seperti jigsaw, think-pair-share, numbered heads together, atau student teams achievement division.
      • Pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran atau kompetensi dasar dalam satu tema tertentu. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan menyenangkan bagi peserta didik. Pembelajaran tematik dapat meningkatkan keterkaitan antara konsep-konsep yang dipelajari dan aplikasinya dalam kehidupan nyata. Pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan menggunakan tema-tema seperti lingkungan, kesehatan, budaya, atau teknologi.

Tanya Jawab Seputar Pembelajaran Berdifrensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Setelah membaca artikel ini, Anda mungkin masih memiliki beberapa pertanyaan seputar pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh para guru dan jawabannya:

      1. Apakah pembelajaran berdifrensiasi sulit untuk dilakukan oleh guru?
        Jawab: Tidak selalu, pembelajaran berdifrensiasi memang membutuhkan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang fleksibel oleh guru. Namun, jika guru sudah memahami kebutuhan belajar individual peserta didik dan memiliki sumber daya yang memadai, maka pembelajaran berdifrensiasi dapat dilakukan dengan mudah dan efektif.
      2. Apakah pembelajaran berdifrensiasi cocok untuk semua mata pelajaran dan jenjang pendidikan?
        Jawab: Ya, pembelajaran berdifrensiasi dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan jenjang pendidikan, asalkan sesuai dengan tujuan pembelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum merdeka. Pembelajaran berdifrensiasi juga dapat disesuaikan dengan karakteristik dan konteks peserta didik.
      3. Apakah pembelajaran berdifrensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik?
        Jawab: Ya, pembelajaran berdifrensiasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini karena pembelajaran berdifrensiasi dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan belajar individual peserta didik dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan potensi dan kecepatan belajar mereka masing-masing.
Baca Juga  kelelawar berkembang biak dengan cara

Kesimpulan

Pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka adalah salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar individual peserta didik dengan memberikan variasi dalam hal konten, proses, dan produk pembelajaran. Pembelajaran berdifrensiasi dapat membantu peserta didik untuk merasa dihargai, termotivasi, dan berprestasi sesuai dengan potensi dan kecepatan belajar mereka masing-masing. Pembelajaran berdifrensiasi dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik, mengidentifikasi kebutuhan belajar individual peserta didik, menyusun rencana pembelajaran berdifrensiasi, dan melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran berdifrensiasi.

Di artikel ini, kami telah menjelaskan secara lengkap dan mudah tentang cara mendesain pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka. Kami juga telah memberikan beberapa alternatif pembelajaran lain yang dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan belajar individual peserta didik dalam kurikulum merdeka. Kami juga telah memberikan tanya jawab seputar pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka yang sering diajukan oleh para guru. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin mendesain pembelajaran berdifrensiasi dalam kurikulum merdeka.

Tinggalkan komentar

Artikel Terkait